top of page

MAKALAH TENTANG FEATURE

MAKALAH CYBER MEDIA

TENTANG FEATURE

Dosen : Drs. Patria Hidayat

Di Susun oleh :

Irlan Nurhadiansyah

132050041

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Pasundan

2014/2015

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah feature tentang pengertian tentang freature dan jenis-jenisnya.


Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.


Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah freature ini.


Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Cimahi, 29 November 2015

Penulis

Irlan Nurhadiansyah

Daftar Isi

Cover.................................................................................

Dafatr Isi............................................................................

Kata Pengantar.................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang..........................................................1

  2. Rumusan Masalah.....................................................2

  3. Tujuan Makalah.........................................................2

BAB II Pmbahasan.

2.1. Pengertian Feature...................................................3-5

2.2. Cri-ciri Feature .........................................................6

2.3. Unsur-Unsur Tulisan Features..................................7

2.3.1. Sifat-Sifat Feature..................................................7-9

2..3.2. Jenis-Jenis Feature..............................................9-11

2.3.3. Struktur Feature....................................................12

2.4. Teknik Penulisan Featur..........................................12-13

Contoh Feature..............................................................14-16

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan.............................................................17-18

3.2. Saran.......................................................................18

Daftar Pustaka................................................................19


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi telah berpengaruh terhadap peran media massa cetak. Akibat perkembangan teknologi ini, media massa menjadi dijauhi dan menyebabkan manusia purna aksara menjadi buta aksara lagi. Hal ini disesalkan Marshall Mc Luhan, bahwa terdesaknya media cetak oleh media elektronik mengakibatkan tersisihnya sastra sebagai salah satu mata rantai komunikasi antar generasi. Namun dengan hadirnya media massa elektronik tidak menghapus keberadaan media massa cetak, bahkan diperlukan. Namun, persaingan antara media massa cetak dan media massa elektronik membuat media masa cetak harus memiliki sesuatu yang berbeda dari media massa elektronik. Di sinilah feature mengambil perannya dalam persaingan antar jenis media ini. Feature sekarang ini merupakan sesuatu yang tidak bisa tidak harus ada dalam surat kabar. Terutama dalam menghadapi persaingan dengan media elektronik yang juga memiliki jenis feature udara.


Menulis features seperti halnya menulis karya nonfiksi lainnya, seperti artikel, esai, laporan penelitian, dsb. Ia tetap ditulis dengan menggunakan data atau referensi. Namun, ia sangat berbeda dengan hard news di surat kabar. Features cenderung dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya kreativitas, kadang-kadang dengan sentuhan subjektivitas si penulis terhadap peristiwa, situasi, dsb. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas tuntas mengenai features.

1.1 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian tulisan feature?

1.2.2 Apa jenis-jenis dan ciri-ciri dari penulisan feature?

1.2.3 Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam tulisan feature?

1.2.4 Bagaimana teknik menulis feature?

1.2 Tujuan Makalah

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian feature

1.3.2 Mengetahui jenis dan ciri-ciri dari penulisan feature

1.3.3 Menjabarkan unsur-unsur yang terdapat dalam tulisan features

1.3.4 Mengetahui teknik penulisan features beserta contohnya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Feature

Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan (Wicaksono, 2007). Menurut Santana K. (2005: 11) kisah feature memang orisinal dan bersifat deskriptif. Bisa saja dalam sebuah feature dipenuhi dengan orisinalitas dan deskripsi penulis yang menghibur, dan sedikit informasi. Atau, penulisnya lebih banyak menginformasikan amatanya dengan sedikit menghibur. Tulisan feature yang bagus mengkombinasikan segala aspeknya dengan baik dan proporsional.


Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisanfeature. Pengertian feature yang demikian sebetulnya tidaklah begitu saklek karena masing-masing penulis memiliki arti tersendiri. Dalam penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.


Santana (2005) mengemukakan, feature itu merupakan suatu informasi yang human interest , terkait dengan ketertarikan dan minat ornag tentang people (orang) danthings (pikiran orang itu) , yang mungkin unusual (tidak lazim) dan ketidakbiasaan itu yang membuat informasi tersebut menjadi menarik. Kisah human interest feature,menurut Santana (2005) menjadi “hidup”, berwarna, ketika khalayak diajak membayangkan rincian atau detail, latarbelakang peristiwa, dan tindakan-tindakan terentu. Cara demikian seakan-akan membawa pembaca media cetak, pendengar radio atau pemirsa televisi ketempat kejadian. Mengikuti apa yang diketahui dan dirasakan penulis, seperti sedih atau gembira.


Menurut Alexis McKinney, “Feature menemukan dampaknya di luar bidang dasar-dasar penulisan berita straight news dan di luar who-what-where-why and how yang tanpa polesan. Keabsahan, kekuatan, dan ciri pengenal feature terletak pada penetrasi imaginasinya bukan pada pemisahannya dari kebenaran dan pada pelonggaran kebenarannya, tetapi pada penembusannya ke dalam kebenaran yang khas dan khusus yang menggugah perasaan ingin tahu, perasaan simpati, perasaan skeptic, perasaan humor, perasaan cemas, atau perasaan takjub orang. Menulis sebuah feature dapat disebut sebagai presentasi cerdas tentang fakta-fakta dan gagasan-gagasan sehingga fakta-fakta dan gagasan-gagasan yang tidak kentara bisa menjadi pusat perhatian pengamat yang sambil lalu.”


Menurut Wiliamson, “Feature adalah tulisan kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian situasi atau aspek kehidupan seseorang”. Wiliamson menekankan pengertian feature pada unsur kreativitas (dalam penciptaan), informatif (isinya) dan menghibur (gaya penulisannya) dan boleh subyektif (penuturannya). Ketiga syarat utama ini mutlak ada dalam feature, sedangkan unsur subyektifitas tidak mutlak.


Feature merupakan tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atau human interest merupakan aspek yang paling dominan dalam sebuah penulisan feature. Dalam penulisan feature, penulis sering memasukkan unsur kehendak, opini atau subyektifitas pandangan dari penulis itu sendiri. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.


Feature dapat dikatakan juga sebagai artikel yang kreatif, terkadang subyektif, yang dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Feature memungkinkan reporter ‘’menciptakan’’ sebuah cerita. Meskipun masih diikat etika bahwa tulisan harus akurat karangan fiktif dan khayalan tidak boleh, reporter bisa mencari feature dalam pikirannya, setelah mengadakan penelitian terhadap gagasannya itu. Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi menjadi tiga, pertama straight/spot News berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik (sering pula disebut breaking news) Kedua, news feature, memanfaatkan materi penting pada spot news, umumnya dengan memberikan unsur human/manusiawi di balik peristiwa yang hangat terjadi atau dengan memberikan latarbelakang (konteks dan perspektif) melalui interpretasi. Dan ketiga, feature bertujuan untuk menghibur melalui penggunaan materi yang menarik tapi tidak selalu penting.

2.2. Ciri-Ciri Feature

1. Lengkap

Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).

2. Melawan Kebasian

Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual.

3. Non Fiksi

Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.

4. Bagian Dari Media Massa

Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi, radio, web dan blog)

5. Panjang tak Tentu

Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah feature tergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari awal sampai akhir.

2.3.Unsur-Unsur Tulisan Features

2.3.1 Sifat-Sifat Feature

Feature merupakan berita yang berfungsi sama dengan berita umumnya, tetapi dengan gaya bahasanya yang terkesan seperti seni itu adalah ciri khas dari feature. Target yang ingin dicapainya adalah perasaan pembaca bukan rasio, seperti sasaran berita umumnya.

Ada beberapa sifat feature menurut Tempo (1979:6-8) yaitu:

1. Kreatif (adanya unsur kreativitas)

Feature membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari objek tulisan yang khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa, namun belum pernah atau jarang terungkap.Dalam penyusunan feature, penulis tidak terlalu terikat pada tekhnik penyajian tertentu. Penyajian feature dapat berbeda-beda tergantung pada kekhasan penulisnya. Kreativitas penulis sangat dituntut untuk menuturkan informasi yang diperolehnya. Penyajian permasalahan dikembangkan dengan kreativitas penulisnya. Kadang ada pakar yang menyebut feature lebih mendekati sastra. Persamaan ini dilihat dari sudut pandang tekhnik penyajiannya yang membolehkan pemanfaatan kreativitas. Kesamaan featuredengan sastra bukanlah dari sudut data dan fakta. Dalam featuretetap dimuat data dan fakta yang benar dan akurat.


2. Variatif (adanya unsur menghibur)


Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan mampu membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata, komposisi atau rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-fakta yang diperoleh ditulis tidak monoton, hidup dan variatif. Feature disusun dengan penyajian yang bisa membuat pembaca mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang karena terlalu sibuk bekerja. Karena disajikan dengan gaya santai, feature diharapkan dapat menghibur pembaca. Featureadalah bentuk komunikasi yang santai. Feature banyak ditemukan dalam surat kabar mingguan. Sajiannya yang menghibur dapat membantu pembaca untuk menyegaran kembali pemikirannya. Surat kabar mingguan tidak tepat kalau isinya banyak berbentul berita langsung.

3. Subyektif (adanya unsur subjektivitas)

Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang, wawasan, intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya. Dalam menyusun feature, penulis dibolehkan memasukkan unsur subjektivitas. Ini dimaksudkan agar featurebisa lebih menarik dan tersaji dengan lancar. Wartawan boleh memasukkan perasaan atau emosional sebatas untuk memudahkan penyajian, pikiran, dan pemahaman terhadap permasalahan dalam feature. Subjektivitas pada feature hanya sebatas untuk memudahkan penyajian, tidak untuk pengolahan data-data. Data-data yang subjektif hanya terdapat dalam sastra. Inilah yang membedakan feature dengan sastra.

4. Informatif

Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk merasakan gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya bertindak atau percaya. Nilai informativefeature berbeda dengan berita langsung yang benar-benar menyajikan informasi. Informasi dalam feature lebih mendalam dan lengkap. Feature disusun dan ditujukan untuk mengemukakan informasi-informasi penting dan bermanfaat bagi pembaca.Feature memuat ibnformasi-informasi yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita langsung. Banyak persoalan yang tidak layak menjadi berita atau reportase, namun perlu dan bermanfaat untuk diketahui masyarakat. Yang cocok untuk mengungkapkan hal ini adalah dengan melalui feature.

2.3.2 Jenis-Jenis Feature

Adapun jenis-jenis feature, di antaranya:

1. Feature Berita

Tulisan feature yang lebih banyak mengandung unsur berita, berhubungan dengan peristiwa actual yang menarik perhatian khalayak.

2. Feature Artikel

Tulisan feature yang lebih cenderung ke dalam sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak actual lagi atau berkurang aktualitasnya. Misalnya, tulisan mengenai keadaan atau suatu kejadian, seseorang, suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan.dan lain-lain yang dikemukakan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur.


Berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi:

a. Feature Human Interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati dan sebagainya). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.


b. Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi. Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang meiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi.


c. Feature Perjalanan. Misalnya, kunjungan ke tempat bersejarah di dalam atau di luar negeri, atau ke tempat yang jarang di kunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsure subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam pweristiwa/ perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “saya”, atau “kami” (sudut pandang- point of view-orang pertama).


d. Feature Sejarah yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan dengan memunculkan “tafsir baru” sehinggga tetap terasa aktual untuk masa kini.


e. Feature Petunjuk Praktis (Tips), artikel, Guidance Feature, atau mengajarkan keahlian- how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangu rumah, dan sebagainya.


f. Feature komunitas di majalah atua koran sekolah, biasanya tipe informatif menghubungkan sekolah dengan bagian dari suatu komunitas yang berkaitan dengan murid. Banyak koran sekolah dewasa ini mempunyai feature tentang aspek-aspek pengadilan remaja, kepolisian, pendaftaran pemilu, unit gawat darurat rumah sakit, bahkan perawatan dirumah dan panti jompo. Jika dipakai, semua subjek ini harus menarik bagi pembaca di sekolah atau kampus.


g. Feature Interpretatif yaitu menjelaskan beragam aspek sekolah atau kampus, atau masyarakat pada umumnya, seperti pameran seni, pelajaran baru, perubahan syarat nilai kelulusan, problem keuangan sekolah atau pemda, dan sebagainya.


h. Feature wawancara simposium adalah diskusi panel tentang topik terbaru yang menarik pembaca. Beberapa contohnya adalah opini tentang sistem konseling, informasi mahasiswa, uang jasa untuk dosen, persyaratan kelulusan dan lain sebagainya. Latar belakang penulis harus dimasukkan dalam berita.

2.3.3 Struktur Feature

Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik, yang terdiri dari:

1. Judul (head)


2. Teras (Lead). Lead, intro atau teras feature, berisi hal terpenting untuk menarikl perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang dimualinya penulisan


3. Bridge atau jembatan antara lead dan body


4. Tubuh tulisan (Body)


5. Penutup (ending) yang biasanya mengacu kepada lead, menimbulkan kenangan atau kengerian, menyimpulkan yang telah diceritaakan atau mengajukan pertanyaan tanpa

2.4. Teknik Penulisan Feature

Setelah reporter mengumpulkan informasi berita, maka selanjutnya adalah proses penulisan dan penyusunan berita. Reporter harus menulis teras berita yang pendek tetapi menarik bagi pembaca sehingga mereka tidak cepat-cepat beralih ke berita lain.

Teras dari tulisan feature bukan ringkasan isi berita. Teras feature sering kali berisi contoh, kisah ringan atau pernyataan yang membuka nuansa berita. Teras berita yang unik, mencolok dan menarik dapat diaplikasikan saat menulis tulisan feature.

Biasanya, feature punya paragraf utama atau paragraf fokus sesudah teras berita. Paragraf inti atau fokus ini mengaitkan teras berita ke dalam fokus berita. Paragraf inti membantu pembaca memahami point utama berita dan memberi alasan bagi pembaca mengapa ia harus membaca berita tersebut. Paragraf utama akan memuat isi berita terkini jika berita feature ini dikaitkan dengan suatu kejadian.

Berita feature dapat ditata dalam bentuk apa saja dan bisa di tulis dengan panjang. Penulis sering menggunakan alat fiksi seperti ketegangan, kejutan, dialog, deskripsi, narasi dan klimaks dalam menegmbangkan isi berita feature jika dimungkinkan dan tepat.

Tujuan utamanya adalah membuat berita terus mengalir dan menarik pembaca tanpa henti. Susunlah berita sedemikian rupa sehingga pembaca dapat membaca dengan urutan logis.

Penataan susunan akan bervariasi bergantung pada tipe beritanya. berita feature dapat ditulis secara kronologis. Atau bisa juga dengan teknik flashback seperti dalam film. Jika penulis menggunakan elemen kejutan dan ketegangan, maka pikatlah perhatian pembaca dengan sedikit informasi sembari tetap mempertahankan ketertarikan pembaca. Ini adalah tugas yang amat sulit. Penulis feature harus menyusun outline struktur beritanya sebelum mereka menulis.

Contoh feature:

Judul :Janda Pejuang Diberi Cuma Rp50 ribu

Disusun oleh : Tiorina Nainggolan

Ditonton ribuan pasang mata, dua janda veteran perang gerilya dipanggil lewat pelantang agar memasuki lapangan Ambarita. Pukul 11.00 siang itu, 17 Agustus 2013, pengibaran bendera Merah Putih baru saja kelar dalam upacara peringatan dirgahayu Republik Indonesia. Salah satu janda pejuang sempat terpinga-pinga setelah pejabat Kecamatan Simanindo menyalamkannya sepucuk amplop putih. “Apa ini, Pak?” tanya dia kepada aparat yang menjabat tangannya. Dijawab bahwa isi amplop adalah sekadar bantuan dana tali asih bagi janda bekas pejuang kemerdekaan.

“Oh, terima kasih untuk kalian.” Si nenek pun semringah, lalu kembali duduk.


Beberapa birokrat, anggota DPRD Samosir, dan tokoh masyarakat yang duduk di podium bertepuk tangan.Saya menghampiri kedua istri veteran itu. Terlihat mereka diam-diam membuka amplop. Isinya …, olala! Hanya satu lembar uang pecahan Rp50 ribu.


Ditanya bagaimana perasaannya memperoleh bantuan berupa uang receh, Tiorina Nainggolan (82 tahun), salah satu janda veteran, berkomentar singkat: berapa pun jumlahnya, “Terima kasih kepada pemerintah.”Suami Tiorina Nainggolan, Martogu Rumahorbo, meninggal pada 1994. Martogu ikut berperang di hutan Harangan Ganjang, Kabupaten Simalungun, sebelum dan sampai tahun 1945.


Karena kendala administrasi, Martogu mesti berupaya selama sepuluh tahun sebelum akhirnya mendapat dana tunjangan kehormatan veteran dari negara. Kini istrinyalah, Tiorina, yang mencairkan dana Rp1 juta lebih sedikit itu saban bulan dari kantor pos.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan


Feature dalam arti luas merupakan tulisan-tulisan di luar berita, dapat berupa tulisan ringan, berat, tajuk rencana, opini, sketsa, laporan pandangan mata dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, feature adalah tulisan yang sifatnya dapat menghibur, mendidik, memberi informasi, dan lain sebagainya mengenai aspek kehidupan dengan gaya yang bervariasi (Zain, 1993).


Feature merupakan berita yang berfungsi sama dengan berita umumnya, tetapi dengan gaya bahasanya yang terkesan seperti seni itu adalah ciri khas dari feature. Target yang ingin dicapainya adalah perasaan pembaca bukan rasio, seperti sasaran berita umumnya.


Adapun jenis-jenis feature, di antaranya: Feature Berita, Feature Artikel. Sedangkan berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi: Feature Human Interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati dan sebagainya), Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi, Feature Perjalanan, Feature Sejarah, yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, Feature Petunjuk Praktis (Tips), artikel, Feature komunitas di majalah atau koran sekolah, Feature Interpretatif, Feature wawancara simposium.


Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik, yang terdiri dari:

a)Judul (head),

b) Teras (Lead). Lead, intro atau teras feature,

c) Bridge atau jembatan antara lead dan body,

d)Tubuh tulisan (Body),

e) Penutup (ending).


Teknik Penulisan Feature terlebih dahulu reporter mengumpulkan informasi berita kemudian proses penulisan dan penyusunan berita. Dalam penulisan berita reporter harus menulis teras berita yang menarik, setelah itu, biasanya feature punya paragraf utama atau paragraf fokus sesudah teras berita. Paragraf inti atau fokus ini mengaitkan teras berita ke dalam fokus berita. Susunlah berita sedemikian rupa sehingga pembaca dapat membaca dengan urutan logis.


3.2 Saran


Menulis feature sama halnya menulis karya nonfiksi lain, namun feature ditulis dalam bentuksuatu informasi yang mengandung sisi human interest . Adabaiknya bagi yang ingin menulis feature harus memerhatikan terlebih dahulu teknik-teknik penulisannya agar mempermudah dalam menulis feature.





DAFTAR PUSTAKA



Asep Syamsul M. Ramli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009

Ermanto, Wawasan Jurnalistik Praktis, Yogyakarta: Cinta Pena, 2005.

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, JURNALISTIK: Teori dan Praktik,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005

Tom E. Rolnicki,dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme,Terj. Tri Wibowo Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Wahyudi J.B, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1996.

http://grahamediaschool.com/penulisan-berita-feature/

http://fimelrizqi.blogspot.com

http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/28/feature-271612.html


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page